Mengenal Kawista Buah, Flora Identitas Kabupaten Rembang
POHON KAWISTA
POHON KAWISTA BUAH, DI ALAM LIAR |
Kawista Buah atau yang bernama Ilmiah Limonia Acidissima adalah pohon penghasil buah dari Family Rutaceae (jeruk-jerukan) yang memiliki saudara kembar Kawista Batu (Feronia Lucida) dan juga Buah Maja (Aegle marmelos). Kawista buah Berupa Pohon tegak dengan beberapa cabang ke atas membungkuk ke luar di dekat puncak di mana mereka dibagi menjadi cabang kecil yang terkulai di ujung. Tingginya bisa mencapai 10 meter.
KARAKTER POHON KAWISTA BUAH
BENTUK BUAH KAWISTA |
Kawista buah, banyak hidup di dataran rendah tropis dan subtropis yang kering, di mana ia ditemukan pada ketinggian hingga 450 meter dan tumbuh paling baik di daerah di mana suhu tahunan rata-rata berada dalam kisaran 20 - 29 ° c, dan curah hujan tahunan rata-rata berada di kisaran 800 - 1.200 mm, lebih memilih iklim monsun dengan musim kemarau yang berbeda dan lebih menyukai kriteria tanah liat yang dalam, dengan drainase baik tetapi tidak lembab di bawah sinar matahari langsung. Kawista buah termasuk tanaman yang tumbuh lambat. Pohon dari bibit biji dapat memakan waktu kurang lebih 15 tahun sebelum mereka mulai menghasilkan buah.
MANFAAT DAN KEGUNAAN KAWISTA
- Buah Kawista berukuran sebesar jeruk memiliki daging buah berbau khas aromatik, asam-manis, seperti berserat tepung jika dimakan mentah. Olahan Kawista biasa dibuat menjadi jeli, selai, salam, serbat dll, Dapat dicampur dengan santan dan sirup gula aren dan diminum sebagai minuman, atau dibekukan sebagai es krim.
- Buah ini mengandung asam buah, vitamin dan mineral dan digunakan terutama sebagai tonik hati untuk merangsang sistem pencernaan. Buah ini juga mengandung zat astringen, terutama saat belum matang, dan tonik jantung.
- Bubur buah, terutama ketika belum matang, digunakan dalam pengobatan diare dan disentri, Buah ini juga dilihat sebagai obat yang efektif untuk cegukan, sakit tenggorokan dan penyakit pada gusi, Baik daging buah dan kulit bubuk dapat disadap ke gigitan dan sengatan serangga beracun.
- Sedangkan kayunya berwarna kuning abu-abu atau keputihan, keras, berat, tahan lama dan dimanfaatkan untuk keperluan konstruksi, pembuatan pola, alat pertanian, rol untuk pabrik, ukiran, penggaris, dan produk lainnya dan juga sebagai Kayu bakar.
PENYEBARAN KAWISTA
Kawista sendiri merupakan tanaman asli Asia Selatan yaitu India dan Sri Langka kemudian menyebar hingga Asia Tenggara. Sementara di Indonesia Tumbuhan ini dianggap langka dan kurang populer namun menjadi flora Identitas Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Disana buah Kawista menjadi mayoritas tumbuhan yang ditanam dikebun atau pekarangan, untuk dijadikan olahan makanan Khas Kabupaten Rembang, seperti Dodol Kawis dan Jus Buah Kawis.
BUDIDAYA POHON KAWISTA
Sedangkan cara budidaya tanaman buah Kawista ini bisa dilakukan dengan cara melalui Biji (Generatif) atau juga (Vegetatif) Stek akar dan Cangkok. Untuk melalui biji yaitu dengan cara memilih biji yang berkualitas kemudian direndam dengan air panas sampai dingin dan kemudian disemai dalam Polybag. Untuk media yang paling bagus adalah Pasir sungai dicampur tanah dibawah pohon bambu, jika tidak ada bisa memakai tanah humus saja. Biji akan tumbuh sekitar 3 Minggu dari penanaman dan bisa dipindahkan ke lahan ketika tingginya sudah mencapai 30 cm.