Pohon Gempol, si Pohon Corona Yang Multi Manfaat
Pohon Gempol atau bernama Ilmiah Nauclea Orientalis, dan yang terbaru dijuluki sebagai Pohon Corona (covid-19) karena Buahnya mirip seperti Covid-19. Merupakan Tanaman dataran rendah dan tropis basah, di mana banyak ditemukan pada ketinggian kurang dari 500 meter diatas permukaan laut, dan tumbuh paling baik di daerah di mana suhu siang hari rata-rata berada dalam kisaran 30 - 40 ° c, tetapi dapat bertahan atau mentolerir hingga 15 - 45 ° c. Dan lebih suka curah hujan tahunan rata-rata di kisaran 1.000 - 3.500mm. Dan dapat hidup di berbagai model struktur tanah walaupun lebih suka tanah di pinggir sepanjang aliran sungai.
Pohon Gempol tersebar mulai dari Asia Selatan India, Sri Lanka dan Asia Tenggara Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Indonesia, Filipina hingga ke Australia.
Buahnya memiliki Rasa pahit namun biasa dibuat makanan oleh suku Aborigin di Australia, sedangkan daun mudanya dikukus dan di masak untuk dimakan dengan nasi. Pohon gempol secara tradisional juga digunakan sebagai obat di antaranya;
- Daun dan kulit kayu digunakan untuk mengobati sakit perut, gigitan hewan, dan luka
- Daunnya dioleskan sebagai obat luar pada bisul dan tumor
- Rebusan kulit digunakan untuk pengobatan diare dan sakit gigi
Pohon ini biasa tumbuh liar ataupun ditanam dan berfungsi untuk mengendalikan tanah yang tergerus atau Erosi di pinggiran sungai, selain itu Pohon Gempol merupakan spesies perintis yang tangguh di tempat atau tanah yang kering seperti bekas penambangan dan juga merupakan pohon peneduh yang sangat baik.
sedangkan guguran daun yang Membusuk atau terurai dengan tanah dapat mengisi zat hara sehingga mengembalikan kesuburan dan fungsi tanah.
Inti Kayu berwarna kekuningan atau Jingga, lunak dan mudah dikerjakan dan dipotong tetapi tidak tahan lama saat terkena Air. Namun dalam penelitian Laboratorium Kayunya terbukti beracun bagi rayap Cryptotermes domesticus. Dan Kayu biasanya digunakan untuk pembingkaian dan lantai dalam atau penggunaan lainnya yang tidak kontak langsung pada cuaca atau Air hujan.
Untuk budidaya tanaman ini biasanya banyak tersebar melalui Biji, namun banyak yang membusuk jika pada musim penghujan. Dan yang paling baik menyemai tanaman ini biasanya dimulai saat musim Kemarau tiba.