Tanaman Dlingo atau Jeringau, Kegunaan Obat Dan Karakter nya
TANAMAN DLINGO
Jeringau atau Dlingo |
Tanaman Dlingo Atau di Indonesia dikenal dengan sebutan Jeringau atau dalam bahasa latinya Acorus Calamus adalah tanaman tahunan herba tak bertangkai yang menghasilkan rumpun daun berbentuk pedang hingga setinggi 150 cm dari rimpang bercabang luas dan menjalar yang berdiameter hingga 3 cm. Tanaman ini merupakan tanaman serba guna dengan berbagai macam kegunaan sebagai obat, bahan pangan dan sumber bahan.
Ini memiliki sejarah panjang dalam penggunaan sebagai tanaman obat dan kuliner, sejak 2.000 tahun atau lebih, dan sering dibudidayakan untuk tujuan ini, meskipun lebih umum dibiarkan untuk dinaturalisasi dan kemudian dipanen dari alam liar. Ini sering ditanam sebagai tanaman hias. Dlingo juga Tersebar luas dari Kaukasus melalui Asia Barat dan Siberia hingga Tiongkok, India, dan Asia Tenggara. Sebagian besar Amerika Utara. Dinaturalisasi secara luas di tempat lain.
KARAKTER TANAMAN DLINGO
Tanaman Dlingo adalah tanaman yang tersebar luas yang dapat ditemukan dari zona beriklim dingin hingga tropis. Tanaman Ini toleran terhadap berbagai kondisi lingkungan, meskipun tumbuh paling baik di daerah di mana suhu siang hari tahunan berada dalam kisaran 18 - 26 ° c, dan dapat mentolerir 4 - 30 ° c. Saat tidak aktif, tanaman dapat bertahan pada suhu hingga sekitar -25 ° c. Ia lebih menyukai curah hujan tahunan rata-rata di kisaran 700 - 2.000mm, tetapi mentolerir 430 - 4.200mm. Dapat Hidup di berbagai jenis tanah, membutuhkan posisi di air dangkal atau di tanah lempung yang sangat lembab.
KEGUNAAN TANAMAN DLINGO
Rimpang Dlingo dimaniskan dan dibuat menjadi manisan dengan cara dikupas dan dicuci untuk menghilangkan rasa pahitnya dan kemudian dimakan mentah seperti buah, juga bisa dibuat sayuran enak saat dipanggang dan juga bisa digunakan sebagai penyedap pada masakan. Kaya akan pati, akarnya mengandung sekitar 1% minyak esensial yang digunakan sebagai penyedap makanan. Rimpang kering dan bubuk memiliki rasa pedas dan digunakan sebagai pengganti jahe, kayu manis dan pala.
Daun segar mengandung 0,078% asam oksalat. Daunnya dapat digunakan untuk membumbui puding dengan cara yang sama seperti buah vanili. Perbungaan yang muda dan lembut sering dimakan anak-anak karena manisnya.
KEGUNAAN OBAT TANAMAN DLINGO
Seperti uraian di atas, Tanaman Dlingo memiliki sejarah panjang penggunaan obat di banyak tradisi herbal. Tanaman Ini banyak digunakan dalam pengobatan herbal modern sebagai stimulan aromatik dan tonik ringan. Dalam Ayurveda, tanaman Dlingo sangat dihargai sebagai peremajaan untuk otak dan sistem saraf dan sebagai obat untuk gangguan pencernaan. Tanaman ini dikatakan memiliki kekuatan tonik yang luar biasa untuk merangsang dan menormalkan nafsu makan. Dalam dosis kecil dapat mengurangi keasaman lambung sementara apabila dosis lebih besar dapat meningkatkan sekresi lambung sehingga akan menyebabkan mual dan muntah. Tanaman Dlingo adalah salah satu obat tradisional untuk arthritis, kanker, kejang, diare, dispepsia, epilepsi dll.
KEGUNAAN LAINNYA DARI TANAMAN DLINGO
- Daunnya digunakan dalam pembuatan keranjang atau ditenun menjadi tikar dan juga digunakan sebagai ilalang untuk atap
- Ketika ditambahkan ke beras yang disimpan di lumbung, secara signifikan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kerusakan serangga karena minyak di akar telah mensterilkan kumbang beras jantan
- Minyak esensial yang diperoleh dari daun digunakan dalam wewangian dan untuk membuat cuka aromatik
- Semua bagian tanaman dapat dikeringkan dan digunakan untuk mengusir serangga atau untuk mengharumkan lemari dan juga bisa dibakar sebagai dupa
- Tanaman yang tumbuh dikatakan dapat mengusir nyamuk
CARA BUDIDAYA TANAMAN DLINGO
Budidaya Tanaman Dlingo bisa dilakukan dengan Benih, Benih sebaiknya ditaburkan dalam wadah segera setelah matang. Tempatkan wadah di dalam air sekitar 3cm, biarkan wadah basah dengan meletakkan wadah di air dangkal kemudian tanam di lahan permanen jika sudah cukup besar.