Cara Menghilangkan Stres Dengan Tanaman Hias
Menghilangkan Stres Dengan Tanaman
Hubungan Manusia dan Tanaman |
Manusia adalah kumpulan yang lucu. Sesudah pertama kalinya berevolusi dari alam, seiring berjalannya waktu kita secara struktural menghilangkan dari kehidupan kita.
Sebegitu rupa hingga dengan prediksi terkini kita habiskan rerata 85% dari hari kita dalam.
Saat ini dipadukan dengan bukti jika mayoritas dari kita tinggal di lingkungan perdesaan, alam nyaris terlihat seperti pertimbangan abstrak, bukan realita… dan sama seperti yang kemungkinan telah Anda kenali, ini tidak bagus untuk kesehatan kita.
Walau kita masih bisa berperan dengan cukup berbahagia di lingkungan tehnologi, umumnya dari kita mempunyai pertimbangan yang mengusik jika kita harus seringkali keluar, dan jika kita harus isi apartemen kita dengan tanaman hias. Tetapi mengapa begitu? Apa itu cuman hang-up dari kakek-nenek kita yang memerintah kita untuk mengotori tangan kita dengan kalimat 'kembali di hariku' yang tidak ada selesainya? Atau apa ada suatu hal yang lebih menggerakkan pemikiran-pemikiran ini?
Ini hari, riset terkini mengenai dampak alam pada kesehatan kita menolong membuat pengetahuan kita mengenai kenapa kakek-nenek kita benar-benar ingin ajak kita keluar… dan rupanya mereka betul.
Sebuah study tahun 2015 yang diedarkan dalam Journal of Physiological Anthropology menyaksikan bagaimana hubungan dengan tanaman hias memengaruhi tingkat depresi jika dibanding dengan menuntaskan pekerjaan yang terkait dengan computer.
Satu Kelompok peserta mengawali evaluasi dengan membuat pot tanaman hias (untuk semuanya pencinta tanaman, itu adalah Peperomia Dahlstedtii). Ini mengikutsertakan turun dan kotor, betul-betul langsung dengan tanah dan konsentrasi murni pada tanaman sepanjang pekerjaan.
Barisan ke-2 runduk pada pekerjaan berkaitan computer di mana mereka bekerja pada pengolah kata terus-terusan seperti tugas.
Sesudah hari awal uji coba, kelompok berganti pekerjaan dan hasilnya diukur.
Sama seperti yang kemungkinan Anda sangka, pekerjaan berkaitan tanaman lebih berguna untuk tingkat depresi peserta dibanding pekerjaan berkaitan computer.
Hati nyaman, alami, dan rileksasi tinggi sekali sesudah menanam tanaman. Dan sepanjang test computer beberapa peserta berasa tidak nyaman, depresi, dan mengada-ada.
Jadi apa yang terjadi?
Apa yang dihimpun oleh eksperimen ini adalah jika tingkat depresi benar-benar berlainan di antara tiap pekerjaan. Ketika bermain dengan tanah dan menanam tanaman, beberapa peserta mempunyai tingkat depresi yang lebih rendah - baik secara fisiologis atau psikis. Study memperlihatkan jika ini karena kekuatan alam untuk tekan kegiatan simpatik pada mekanisme saraf otonom. Saat kegiatan simpatik turun, detak jantung turun, dan serat otot santai yang ke arah hati yang semakin tenang dan tenang di semua badan.
Ini adalah peralihan mencolok di hasil pekerjaan computer di mana peserta mempunyai kegiatan simpatik yang lebih tinggi, yang pada gilirannya memiliki arti semakin banyak depresi dan kegundahan. Ada pula kenaikan tekanan darah diastolik- yang berperan pada hati depresi.
Walau riset ini cuman ukuran contoh yang kecil, hasilnya masih tetap sebagai kemenangan dalam pertarungan alam versus tehnologi. Ini memperlihatkan ke kita satu proses di mana badan manusia tersambung dengan alam. Walau pekerjaan itu cuman mengikutsertakan satu tanaman rumah kecil, semoga akan memberikan inspirasi semakin banyak eksploitasi di luar.
Pikirkan memulai hari Anda dengan menanam tanaman, atau jalan-jalan di taman. Dengan lakukan itu, Anda akan menentramkan tingkat depresi Anda dan minimal ada di tempat awalan yang bagus untuk menangani hari kerja Anda, yang tidak disangsikan kembali dalam ruangan, dan yang terkait dengan computer.
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4419447/